REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyatakan tidak akan mengizinkan pembangunan Pelabuhan Tarumanegara di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Pelabuhan Tarumanegara yang memiliki jarak sekitar 30 kilometer dari kawasan industri di Cikarang ini dinilai para pelaku industri dapat meringankan biaya logistik. Namun, Kemenhub tidak dapat menyetujui pembangunannya.
"Pelabuhan Tarumanegara tidak pernah masuk sebagai lokasi alternatif sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya," kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit, Ahad (8/11).
Alasannya, kata Bobby, Tarumanegara memiliki kerawanan yang serupa dengan Cilamaya, seperti adanya pipa gas dan minyak milik PT Pertamina (Persero).
Dengan potensi kerawanan seperti itu, lanjut Bobby, Kemenhub selama ini juga tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan pelabuhan di Bekasi tersebut.
"Jadi tidak mungkin dibangun Pelabuhan Tarumanegara. Karena kami cenderung memilih ke tempat yang tidak ada hambatan," katanya.
Untuk saat ini, Kemenhub tengah menyiapkan enam alternatif lokasi baru sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya. Keenam lokasi itu seluruhnya mengarah ke timur Pulau Jawa.
"Lokasi barunya ke arah Subang, Pamanukan dan bahkan ke Cirebon," tegasnya.