REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat dan sambaran petir pada musim pancaroba saat ini. Bahkan, kondisi itu akan lebih meningkat saat memasuki musim hujan.
Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, di musim pancaroba seperti saat ini, suhu udara akan cepat berubah. Pertumbuhan awan-awan hujan (cumulonimbus) pun mulai banyak.
''Kondisi itu bisa berpotensi menyebabkan petir dan hujan lebat,'' ujar pria yang akrab disapa Faiz itu kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).
Faiz menambahkan, frekuensi terjadinya petir tersebut akan semakin meningkat saat masuk musim hujan dan puncak musim hujan. Pasalnya, akan terdapat banyak potensi tumbuhnya awan cumulonimbus.
Di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), musim pancaroba diprakirakan terjadi sampai pertengahan hingga akhir November 2015. Selanjutnya, akan masuk musim penghujan.
Untuk menghindari sambaran petir, Faiz pun mengimbau agar masyarakat menjauhi ruang terbuka, seperti sawah dan lapangan, saat menjelang hujan. Jika hujan sudah turun, maka harus segera berteduh ke dalam rumah.
''Saat berteduh itu, jangan menyalakan handphone,'' tegas Faiz.
Seperti diketahui, empat orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat tersambar petir di Bumi Perkemahan Blok Ipukan, Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (7/11) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, para korban sedang mengikuti kegiatan perkemahan di lokasi tersebut.
Para korban merupakan anggota rombongan Pelatihan Dasar Pecinta Alam SMAN 1 Jamblang, Kabupaten Cirebon dan rombongan Perkemahan Organisasi Mahasiswa Jurusan Tehnik Informatika Universitas Muhamadiyah Cirebon.
Guru Pembimbing SMAN 1 Jamblang, Wawan Suwandi (35) menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika rombongan baru selesai memperbaiki tenda yang bocor. Pasalnya, saat itu hujan turun dengan deras. Usai memperbaiki tenda, rombongan pun beristirahat di mushola dan gubuk.
Wakapolres Kuningan Kompol Dian Setyawan, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, saat peristiwa terjadi, kondisi di lokasi memang sedang hujan disertai sambaran petir.