Ahad 08 Nov 2015 14:38 WIB

Skandal Broker Jokowi, Pengamat: Buehler Penulis Fiktif

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi bertemu Presiden AS Barack Obama.
Foto: Asianpacificedu
Presiden Jokowi bertemu Presiden AS Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional UI Suzie Sri Suparin S. Sudarman meminta masyarakat hati-hati terhadap analis atau pengamat asing. Menurutnya penulis Michael Buehler asal London ini menulis sebuah artikel yang fiktif.

"Buehler sangat dikenal sering menulis mengenai sisi Islam di Indonesia untuk mendapatkan biaya penelitian dari AS, kemungkinan isu Islam di Indonesia tak menarik lagi dan dia beralih ke isu lain," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).

Buehler smenulis tentang skandal kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke AS beberapa waktu lalu. Dalam tulisannya ia meyakini Indonesia telah menggunakan dan membayar jasa perantara.

Menurut Suzie tidak mungkin pertemuan kepala negara dilakukan menggunakan juru lobi.  "Bisa saja ini sebuah cara untuk mendiskreditkan Jokowi," ujarnya.

Seorang kepala negara, kata dia,  tidak mungkin datang jika tidak ada undangan. Begitu juga ketika Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan bertemu dengan Obama.

Suzie dapat membenarkan jika Buehler bertemu dengan narasumbernya Darwin Pereira. Tetapi bisa saja Darwin sesumbar dengan apa yang telah dilakukan agar menjadi populer dan bukan tentang lobi kunjungan kenegaraannya.

Jokowi tidak perlu membayar dengan biaya mahal untuk dapat bertemu dengan Obama. Karena banyak perusahaan konsultan di Indonesia yang bersedia menjadi penghubung dengan AS secara gratis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement