REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur belum dilakukan tahun ini. Meski begitu, penyematan gelar pahlawan bagi Gus Dur tinggal menunggu waktu saja.
"Gus Dur tinggal menunggu penganugerahan. Catatan Dewan Gelar, pemberian tersebut diendapkan menunggu saat yang tepat," ujar Khofifah saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/11).
Khofifah sendiri belum dapat memastikan kapan gelar tersebut akan diberikan pada Presiden keempat Republik Indonesia tersebut. "Semua ada saatnya," kata dia.
Bagi Khofifah sebagai warga bangsa, Gus Dur sebenarnya secara de facto sudah menjadi pahlawan. Terbukti, ziarah di makam beliau sudah mencapai 1,5 juta peziarah dalam setahun.
"Kemarin saya baru ziarah, catatan koordinator makam begitu. Ada kemasyhuran dan keluhuran pada diri seorang Gus Dur," ujar Khofifah. Untuk itu, pemberian gelar kepahlawanan Gus Dur hanya menunggu de jure saja mengingat de facto sudah melekat pada sosok beliau.
Perjuangan Gus Dur untuk bangsa tidak perlu diragukan lagi. Banyak yang menjadikan Gus Dur berhak menyandang gelar Pahlawan Nasional. Untuk tahun ini, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada lima tokoh.
Mereka adalah almarhum Bernard Wilhem Lapian, almarhum Ki Bagus Hadikusumo, almarhum Mas Isman, almarhum Komjen Pol Dr Moehammad Jasin, dan almarhum I Gusti Ngurah Made Agung. Saat ini di Indonesia sudah ada 163 pahlawan nasional, ditambah dengan lima yang baru sehingga total menjadi 168 pahlawan nasional.