Ahad 08 Nov 2015 10:48 WIB

'Penggunaan Broker dalam Pertemuan Jokowi-Obama Mempermalukan Bangsa'

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bilal Ramadhan
 Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington,  Senin (26/10).
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan Kementrian Luar Negeri dan BIN harus menemui penulis yang memuat isu penggunaan broker dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Barack Obama.

"Penggunaan broker, lanjutnya, sama seperti mempermalukan bangsa sendiri. Untuk menuntut Darwin Pereira itu terlalu reaktif, harus dicari akar masalahnya terlebih dahulu," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).

Dalam hal ini Inspektorat Jendral Kemenlu dapat bekerja sama dengan Badan Intelejen Indonesia (BIN). Kebeneran ini harus ditelusuri pada penulis tersebut. Dubes Indonesia di London harus bertemu dengan penulis tersebut.

Dubes harus menanyakan data-data yag didapatkan oleh penulis berasal dari data primer atau hanya sekedar kata orang. Indonesia harus tetap bersikap netral dan tidak asal menuduh dnegan melaporkan Darwin Pereira. Jika terburu-buru menuntut tanpa bukti jelas yang ada akan mempermalukan diri sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement