Jumat 06 Nov 2015 18:35 WIB

Jelang Akhir Tahun Pemkab Sleman Kebut Serap Danais

Rep: C97/ Red: Djibril Muhammad
Pemkab Sleman
Foto: antara
Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menjelang akhir tahun Pemerintah Kabupaten Sleman mempercepat penyerapan dana istimewa (Danais) dari Pemerintah Provinsi DIY. Sebab, waktu yang tersisa untuk realisasi penggunaan Danais kurang dari dua bulan lagi.

"Maka itu kami akan mendorong penyerapan Danais di masyarakat," tutur Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi, Jumat (6/11).

Ia optimistis masyarakat bisa langsung menyerap dana tersebut setelah dicairkan. Karena masyarakat sudah memiliki rencana program untuk penggunaan danais.

Gatot mengemukakan, ke depannya pengelolaan Danais dapat berjalan lebih terstruktur. Sebab 2015 merupakan tahun pertama implementasi anggaran istimewa tersebut. Sementara di tahun 2016 pemberlakukan peraturan Danais sudah jelas, sehingga Pemprov dan Pemkab bisa menjalankannya lebih awal.

"Kemarin kan sempat tersendat karena ada peraturan baru tentang hibah yang muncul di tengah-tengah," kata Gatot menjelaskan.

Lagi pula saat ini Pemkab Sleman sudah membuat masterplan laporan pengelolaan keuangan (LPK) untuk pelaksanaan tahu depan. Ia berharap masterplan tersebut mampu mempermudah masyarakat dalam mengelola Danais.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA Ayu Laksmidewi menyampaikan jika tahun ini danais disampaikan ke Pemkab Sleman pada April, maka kemungkinan besar tahun depan dana tersebut dapat dicairkan sebelum bulan tersebut.

Adapun Danais yang tidak dapat disalurkan karena regulasi hibah tahun ini sebesar Rp 4,026 miliar. "Dana yang tidak dapat disalurkan itu sudah kami kembalikan ke Pemprov DIY," kata Ayu.

Sedangkan sisanya tetap dikelola untuk keperluan kebudayaan. Ayu mengemukaian, Danais 2015 yg diterima Disbudpar Sleman sebesar Rp 11,992 miliar, yang dikelola setelah pengurangan hibah yaitu Rp 7,965 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk berbagai program. Seridaknya dapat dikelompokkan menjadi dua, dalam bentuk keuangan dan pembangunan fisik. Hingga saat ini realisasi keuangan baru mencapai 78 persen, dan realisasi fisik 82 persen.

"Kami yakin pada akhir tahun nanti seluruh anggaran Danais dapat terserap 100 persen," kata Ayu menegaskan.

Sekretaris Disbudpar Sleman, Endah Widiastuti menjelaskan, setidaknya ada lima program utama yang dilaksanakan dalam menggunakan Danais.

Pertama, program pengembangan nilai budaya. Satu di antara turunan program ini adalah pemberian penghargaan pada pelestari budaya. Dua, pengelolaan kekayaan budaya. Tiga, pengelolaan keragaman budaya.

Empat, peningkatan sarana dan prasarana. Termasuk juga di dalamnya keperluan untuk mendokunentasikan aset-aset budaya. Lima, pengembangan kerjasama dan pengelolaan budaya. "Rencananya nanti kami akan ada program kerjasama kebudayaan ke Kyoto, NTB, dan Lampung," ujar Endah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement