Jumat 06 Nov 2015 17:58 WIB

BNPB: Masih Ada Hotspot di Sumatra dan Kalimantan

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan mengenai kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan serta bantuan dari Australia untuk pemadaman di Graha BNPB, Jakarta
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan mengenai kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan serta bantuan dari Australia untuk pemadaman di Graha BNPB, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penanganan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan terus dilakukan oleh pemerintah.

Ia menjelaskan, sampai Jumat (6/11) pagi, titik api atau hotspot menurut pantauan satelit Terra dan Aqua masih terdapat 77 hotspot di Sumatera dan 63 hotspot di Kalimantan

"Hotspot pantauan satelit Terra & Aqua di Sumatera 77 titik tersebar di Jambi 2, Kepulauan Bangka Belitung 7, Lampung 8, Riau 8, Sumatera Selatan 51, Sumatera Utara 1," ujarnya, Jumat (6/11).

Sementara di Kalimantan 63 titik api tersebar di Kalimantan Tengah 19 hotspot,  Kalimantan Timur 37 hotspot,  Kalimantan Selatan 4 hotspot dan Kalimantan Barat 3 hotspot.

Untuk jarak pandang dan cuaca, di Medan 8.000 berawan, Pekanbaru 7.000 berawan, Jambi 2.000 halimun, Palembang 1.200 berasap. Sementara di

Pontianak kurang 10.000 cerah berawan, Banjarmasin 5.000 udara kabur, Palangkaraya 8.000 berawan dan Samarinda 5.000 berawan.

Sutopo melanjutkan, indeks kualitas udara (PM10) di Medan 61.32 sedang, Pekanbaru  12.83 baik, Jambi  103.06 sedang, Palembang  375.05 sangat tidak sehat. Kemudian di Pontianak 8.79 baik, Banjarbaru 39.79 baik, Palangkaraya 21.74 baik, Samarinda 46.78 baik.

Jumlah penderita sampai pada Jumat pagi tercatat sebanyak 556.945 penderita dengan rincian Riau 81.958 penderita (pnemonia 1.307, asma 3.764), Jambi 151.839 penderita, Sumatera Selatan 115.484 penderita, Kalimantan Barat 46.672, Kalimantan Tengah 62.963 dan Kalimantan Selatan 98.029. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement