Jumat 06 Nov 2015 14:27 WIB

Kecewa Peroleh Raskin Buruk, KBB Datangi Bulog Cimahi

Rep: c12/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) merasa kecewa dengan buruknya kualitas beras miskin (raskin) yang diterima warga Bandung Barat beberapa waktu lalu. SKPD terkait pun turun mendatangi gudang beras bulog di Kota Cimahi untuk mengecek kondisi raskin. 

Kepala Kantor Ketahanan Pangan KBB Ade Sudiana menuturkan, selama satu bulan terakhir beberapa warga KBB mendapatkan raskin yang berkualitas tak layak guna. Karena itu, pihaknya mendatangi gudang Bulog di Cimahi, selain untuk meninjau kualitas, juga untuk memastikan berat raskin yang akan dikirim ke warga KBB.

"Memang memprihatinkan, semoga ini tidak terulang lagi," ujar Ade, belum lama ini.

Sebelum raskin tersebut dikirim ke warga, pihaknya selalu mengecek terlebih dulu. Hasilnya, raskin tersebut memang berkualitas bagus dan layak konsumsi. Namun, ia pun heran, hasil pengecekan tersebut berbeda dengan fakta yang terjadi di kalangan warga. Raskinnya kerap berkutu dan berwarna kekuning-kuningan. 

Kata dia, pihak Bulog pun tidak mengetahui tentang persoalan tersebut. Sebab, dari Bulog, kondisi raskin juga telah diperiksa dan dapat dipastikan berkualitas dan layak konsumsi. 

Karena persoalan demikian, lanjut Ade, sebetulnya Bupati Bandung Barat Abubakar juga geram dengan kiriman raskin yang berkualitas buruk. Meski sudah dicek, tapi raskin berkualitas buruk yang malah diterima warga. Pemerintah KBB meminta agar Bulog dapat mengirimkan raskin yang memiliki kualitas baik sehingga layak untuk dikonsumsi. 

Ade juga meminta kepada masyarakat, baik itu pejabat di tingkat desa dan RT/RW, untuk melaporkan jika ditemukan raskin yang berkualitas buruk ataupun berat karung raskin yang tidak seharusnya. Laporan tersebut bisa disampaikan dua kali dalam sehari. Dengan begitu, Bulog dapat langsung menarik kembali raskin yang buruk itu.

Kepala Gudang Bulog Cimahi, Harson menuturkan, selama ini tidak ada berat raskin yang dikurangi. Menurut dia, berkurangnya berat raskin itu sebenarnya karena kadar air yang terkandung dalam beras menyusut akibat lamanya waktu penyimpanan raskin di gudang. 

Namun, penyusutan berat tersebut tentu tidak akan melebihi tiga kg. Ada kemungkinan, kekurangan berat raskin itu terjadi saat pendistribusian. "Kalau dari Bulog tidak ada kekurangan," ujar dia.

Kendati begitu, ia mengakui, pihaknya sering mendapat laporan dari warga soal kekurangan berat raskin yang diterima mereka. Kata dia, saat menerima laporan itu, pihaknya mengkoordinasikan kembali dengan Satuan Kerja Bulog. Sebab, satuan tersebut yang berperan untuk menindaklanjutinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement