Jumat 06 Nov 2015 09:40 WIB

Ekonomi Melambat, Penyaluran KCR Tetap Tinggi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meski kondisi ekonomi masih melambat, namun penyaluran kredit cinta rakyat (KCR) masih tetap tinggi. Kondisi ini menunjukan minat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat tinggi terhadap program pinjaman berbunga 8,3 persen per tahun dari Pemprov Jabar tersebut.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jabar Anton Gustoni mengatakan, realisasi penyaluran KCR hingga 30 September 2015 telah mencapai Rp 439,56 miliar. “Nilai tersebut telah disalurkan kepada 13.396 debitur dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 30.425 orang,” katanya, Jumat (6/11).

Anton mengatakan, KCR yang disalurkan melalui bank bjb ini justru menjadi andalan bagi pelaku usaha berskala kecil untuk mendapatkan pinjaman berbunga ringan ditengah ekonomi yang masih melambat. Terlebih, program pinjaman ini juga mendapat dukungan penjaminan kredit dari Jamkrida sehingga dapat menyelesaikan hambatan akibat permasalahan agunan.

KCR, kata Anton, sangat membantu dan memudahkan para pelaku UMKM. Pasalnya, dengan KCR mereka bisa mendapatkan dukungan permodalan.

Karena itu, selain mendorong penyaluran, pihaknya juga berupaya agar para debitur patuh terhadap pengembalian. Sebab, ketaatan pengembalian sangat penting agar dana itu bisa kembali disalurkan kepada pelaku lainnya.

Dikatakan Anton, dari alokasi anggaran sebesar Rp335 miliar, nilai pengembalian KCR mencapai Rp185,97 miliar. Ini menunjukan para debitur sangat taat dalam pengembalian pinjaman. “Dana pengembalian dari debitur kita salurkan kembali,” katanya.

Selain dari pemprov, pemerintah pusat juga menggejot program pinjaman bagi para pelaku UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR). Pusat menargetkan penyaluran sebesar Rp 30 triliun dalam kurun waktu September-Desember 2015. Adapun realisasinya masih dibawah 50 persen

Untuk mempercepat penyaluran, kata dia, pemerintah pusat memberikan subsidi sehingga bunga KUR turun dari 22 persen menjadi hanya 12 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement