Jumat 06 Nov 2015 09:33 WIB

Teater Koma Tampilkan Korupsi Melalui ‘Inspektur Jenderal'

Rep: antara/ Red: Muhammad Subarkah
Pemain Teater Koma mementaskan teater dengan lakon Inspektur Jendral di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (5/11).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Pemain Teater Koma mementaskan teater dengan lakon Inspektur Jendral di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Teater Koma menampilkan korupsi melalui pagelaran lakon berjudul "Inspektur Jenderal" yang disutradai oleh Nano Rintiarno dan diangkat dari karya asli seorang bekebangsaan Rusia, Nikolai Gogol.

Lakon yang merupakan produksi ke-142 Teater Koma ini dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta mulai 6 November hingga 15 November 2015.

"Hal-hal yang ada dalam pagelaran ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nano Rintiarno usai pementasan tersebut Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta, Kamis malam.

Menurut Nano, korupsi sudah ada bahkan sejak manusia belum mengenal peraturan, yaitu ketika anak Nabi Adam membunuh saudara kandungnya.

Konsep tersebut, lanjut dia, kemudian dituangkan ke dalam sebuah cerita oleh Nikolai Gogol dengan judul asli "Revizor" atau "The Government Inspector" atau "The Inspector General" dan dipentaskan pertama kali pada 19 April 1836.

Nikolai Gogol kemudian mendapat kritikan pedas atas karyanya itu, terutama dari kalangan pendukung Tsar (pemimpin kekaisaran penguasa Rusia).

Di Indonesia, lakon Inspektur Jenderal ini pernah dipentaskan oleh Teater Populer pada Januari dan Februari 1970, disutradarai oleh Teguh Karya, di mana ketika itu Nano Rintiarno juga ikut bermain.

Ada pun kisah Inspektur Jenderal versi Nano masih mengikuti alur cerita aslinya, namun menjadi khas karena sang sutradara memasukkan unsur pewayangan, terlihat dari kisahnya yang mengambil tampat di Astinapura, Ibu Kota Astina, salah satu negara dalam Mahabharata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement