Kamis 05 Nov 2015 19:57 WIB

Tangani Asap, Kemenristekdikti akan Bentuk Konsorsium Riset Kebencanaan

Rep: c13/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kendaraan menembus kabut asap yang menyelimuti Kota Palangka Raya, Kalteng, Selasa (27/10).
Foto: Antara/Saptono
Sejumlah kendaraan menembus kabut asap yang menyelimuti Kota Palangka Raya, Kalteng, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyiapkan cara untuk menanggulangi bencana asap  dan kebakaran. Upaya ini tidak hanya jangka pendek tapi menengah dan panjang juga.

“Untuk jangka panjang, kita akan persiapkan riset untuk menghindarkan peristiwa kebakaran,” ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir saat jumpa pers tentang penanganan bencana asap di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (5/11).  Karena itu, Kemenristekdikti pun berencana untuk membentuk konsorsium riset kebencanaan.

Nasir menjelaskan, sebenarnya banyak Perguruan Tinggi (PT) yang telah melakukan riset sendiri terkait penanganan asap. Namun penemuan mereka tidak berjalan efektif dan tidak sampai ke masyarakat pemanfaatannya. Oleh sebab itu, ia menilai pembentukan konsorsium penting untuk diterapkan.

Dalam konsorsium ini, Nasir mengatakan, ini tidak hanya melibatkan PT maupun para peneliti. Konsorsium ini juga akan mengajak penegak hukum dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) juga.

Menurut Nasir, kegiatan akan mengajak PT untuk melibatkan riset dalam penanganan asap. Hal ini perlu dilaksanakan mengingat banyak temuan yang telah mereka miliki namun belum bisa terealisasikan ke masyarakat.  

Di forum ini juga akan menjadi wadah untuk mencari cara untuk memelihara gambut dan hutan dengan baik. Selain itu, menelusuri upaya untuk memperbaiki masyarakat maupun lingkungan yang terkena dampak bencana asap maupun kebakaran ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement