Kamis 05 Nov 2015 04:48 WIB

Jelang Pilkada, Konflik Agama Meruncing di Papua

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berjaga di area bekas terjadinya kerusuhan di Tolikara, Papua, Rabu (23/9).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas berjaga di area bekas terjadinya kerusuhan di Tolikara, Papua, Rabu (23/9).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Antropolog LIPI Cahyo Pamungkas mengatakan masalah pembangunan masjid di Manokwari sangat kompleks. Bahkan tidak menutup kemungkinan pembangunan masjid ini dipolitisasi.

"Biasanya konflik di Papua meruncing ketika jelang Pemilu atau Pilkada, ada oknum politisi yang memanfaatkan situasi ini untuk mengambil keuntungan," ujar dia Republika.co.id, Rabu (4/11).

Pembangunan masjid dilakukan atas inisiatif Muslim pendatang yang sebagian besar berasal dari Makasar. Namun ormas Muslim dan warga Muslim penduduk Papua tidak dilibatkan secara langsung.

Apalagi Pilkada gubernur akan berlangsung dua tahun lagi. Mereka sudah mulai menarik perhatian dari pendatang untuk memperoleh dukungan.  Cahyo mengatakan ini sebuah gerakan dan konsolidasi bagi politisi dengan kemasan konflik agama.

Sama halnya seperti di Tolikara, isu agama sangat mudah dimainkan di negeri Cendrawasih ini. Mereka sama-sama membentrokan warga asli Kristen dengan muslim pendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement