REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Budayawan yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Mustofa Bisri atau lebih dikenal Gus Mus menyatakan para pejabat harus sering melihat pameran lukisan agar bisa menjadi lembut.
"Menurut saya dengan melihat lukisan orang menjadi lembut, bisa memikirkan yang lebih agung dari pada sekadar sesuap nasi dan sebagainya," katanya pada pembukaan pameran lukisan di Museum Oei Hong Djien (OHD) Kota Magelang, Rabu (4/11).
Menurut dia, orang yang sering melihat seni, bergelut dengan kesenian itu akan muncul keindahan dan kelembutan, Apalagi zaman sekarang ini sangat penting, karena dari media sosial saja kita sudah tahu bermacam-macam orang, seperti apa mereka kalau berinteraksi dengan manusia yang lain, berkubu, saling bertentangan, saling fitnah.
"Saya kira kalau mereka itu mau berdekatan dengan kesenian, keindahan, saya kira tidak akan seperti itu," katanya.
Dia mengatakan, setelah Bung Karno tidak pernah melihat ada presiden yang begitu memperhatikan kepada kesenian. "Bung Karno itu tahu lukisan, tahu tarian, tahu kesusasteraan, dan mudah-mudahan Pak Jokowi lama-lama juga tahu," katanya.
Pada pemeran yang bertajuk The People in 70 Years tersebut, Museum OHD menampilkan sekitar 150 karya lukis dari sekitar 120 seniman. Gus Mus mengatakan melihat dari tema-tema yang diangkat dalam lukisan yang dipamerkan, kalau diperhatikan semua ini tentang rakyat, tentang manusia Indonesia 70 tahun yang lalu sampai sekarang, baik rakyat kecil, rakyat yang menderita, rakyat yang gagah melawan kehidupan yang keras.