Rabu 04 Nov 2015 20:33 WIB

Erupsi Gunung Rinjani, Kemenhub Tutup Bandara Ngurah Rai

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Petugas bandara memberi penjelasan kepada sejumlah warga negara asing saat mereka menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11). (Antara/Nyoman Budhiana)
Petugas bandara memberi penjelasan kepada sejumlah warga negara asing saat mereka menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menutup bandara Bandara Ngurah Rai, Denpasar akibat terdampak erupsi Gunung Rinjani, Lombok, sejak Selasa (3/11) malam pukul 19.30 WITA.

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, penutupan Bandara Ngurah Rai akan diberlakukan dari Rabu (4/11) sampai dengan Kamis (5/11) pagi WITA.

"Karena adanya erupsi gunung rinjani, mulai tadi pagi jam 7 WIB yaitu Bandara Selaparang di lombok dan Bandara Ngurahrai, kami tutup sampai jam 7 besok pagi," ujarnya di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11).

Kemenhub, lanjutnya, juga akan melakukan evaluasi. Termasuk untuk Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi yang juga ditutup pada pagi tadi pukul 08.30 WIB, lantaran sebaran abu vulkanik.

"Tutup sehari (pada Rabu kemarin), kemudian kita akan lakukan evaluasi besok. Kalau misalnya buka tutup saya kira itu tidak efektif," lanjutnya.

Kemenhub mencatat sekitar 692 penerbangan domestik serta internasional yang terbang dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar dibatalkan, dan ditutup untuk sementara dari 3 sampai 5 November 2015.

Kendati demikian, ia belum belum dapat memastikan apakah pada Kamis (5/10), Bandara Ngurah Rai akan kembali ditutup penuh, dan akan melihat perkembangan yang selanjutnya.

Sementara untuk jalur laut, ia mengatakan tidak terpengaruh dan aman seperti sediakalanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement