Rabu 04 Nov 2015 23:50 WIB

Jalan di Wilayah Perbatasan Ditargetkan Bisa Dilalui Mulai 2018

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.
Foto: ANTARA FOTO
Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono menargetkan sejumlah proyek-proyek jalan di kawasan perbatasan rampung sempurna di 2018. Ia bercerita, saat ini pemerintah tengah mengerjakan pembangunan jalan perbatasan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara sepanjang 1.670 km. Jalan tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia.

"Kita juga sedang mengerjakan jalan-jalan nasional di sekitar perbatasan dengan Papua dan Papua New Guinea panjang 4 ribu kilometer (Km), juga di Nusa Tenggara Timur yang berhadapan dengan Timor Timur, sedang proses," kata dia pada pembukaan acara Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (12/11). 

Dalam proses pembangunan yang barusan disebut Menpupera, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib meminta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan jasa konstruksi, mulai dari pemerintah, penyedia jasa badan usaha milik negara, swasta, asosiasi, lembaga keuangan, serta peran serta dunia pendidikan untuk bekerja sama.

Terutama dalam membentuk sumber daya manusia yang kompeten di bidang konstruksi. "Jumlah pekerja konstruksi di negara ini sebanyak 7,2 juta, namun hanya 109 ribu yang berstatus ahli, 387 ribu pekerja bersertifikat dan hanya 400-an orang yang memiliki otorisasi untuk bekerja di kawasan Asean," katanya. 

Ia pun bercerita soal studi Bank Dunia yang menunjukkan kurangnya ketersediaan infrastruktur sehingga berdampak tertinggalnya pertumbuhan Indonesia oleh karena itu, pemerintah menyederhanakan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur. Hal tersebut memungkinkan pelaksanaan yang lebih baik di sektor prioritas seperti jalan, transportasi, pelabuhan dan listrik.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement