REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh di Jawa Timur pekan lalu soal permainan hukum dinilai sejumlah kalangan sebagai sikap yang tidak gentel. Sekretaris Jenderal Gerakan Muda Nusantara, Rahman Wenno menilai, semestinya sebagai petinggi partai dan tokoh publik, Paloh tidak bersikap seperti itu.
"Kami berpandangan bahwa Surya Paloh terkesan kurang legowo atas apa yang menimpa kader partainya tersebut. Seharusnya Surya Paloh dewasa dan gentelmen dalam menghadapi kasus tersebut bukan menuding apalagi marah kepada aparat penegak hukum itu akan mengesankan beliau arogan," ujar Rahman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/11).
Rahman menilai, selama ini KPK masih berlaku benar dan menindak sesuai hukum yang berlaku. Kasus yang menjerat mantan Sekjen Nasdem, Rio Patrice Capella pun dinilai Rahman murni kasus hukum bukan lobi politik seperti yang disangkakan banyak pihak saat ini.
Rahman mengatakan, Paloh selaku pemilik media mestinya tak melakukan hal yang arogan seperti itu karena akan semakin membuat citra buruk partai. Rahman juga mengatakan mestinya, Paloh bersikap mendukung atas tindakan KPK agar Indonesia bebas dari korupsi.
Sebelumnya, Rahman mencatat, dalam pidato Surya Paloh di Jawa Timur Paloh sempat berujar terkait penegak hukum. Paloh yang mengatakan aparat penegak hukum jangan pernah bermain-main dengan hukum itu sendiri. Jika sampai terjadi demikian, Partai Nasdem akan menunjukan kemarahannya kepada siapapun pihak yang mencoba bermain-main dengan hukum.