REPUBLIKA.CO.ID,MAKASAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menyayangkan keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi, yang mengagalkan pengangkatan honorer K-2 untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di tahun 2016.
Syahrul mengatakan, kebijakan ini sungguh memilukan. Lantaran selama ini banyak honorer K2 yang sangat bersemanggat saat mereka dijanjikan untuk menjadi CPNS. Terlebih banyak pegawai honorer K-2 yang memiliki potensi baik sebagai aparatur negara.
"Mereka banyak yang sudah mengabdi cukup lama di pemerintahan. Selain itu para honorer ini juga mempunyai skill yang lebih baik dari PNS. Bahkan mereka juga giat untuk bekerja," ujar Syahrul, Rabu (4/11).
Gubernur dua periode ini menuturkan, seharusnya Menpan RB melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah mengenai keputusan ini. Pasalnya akibat kebijakan tersebut, banyak honorer yang mengeluh. Dampaknya bisa membuat kinerja para honorer ini melorot.
"Ya harusnya dia (Menpan RB) bisa ngobrol dulu. Jadi jangan kita di daerah yang kena dampaknya," jelasnya.
Sebelumnya, Kemenpan-RB memastikan tidak akan mengangkat honorer K-2 menjadi CPNS di tahun 2016. Hal ini karena pemerintah tidak memiliki cukup anggaran untuk mengaji sekitar 430 ribu honorer K-2.