Rabu 04 Nov 2015 08:14 WIB

Bandara Ngurah Rai dan Selaparang Masih Tutup

Rep: Amri Amrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Bandara Ngurah Rai di Bali.
Foto: Antara
Bandara Ngurah Rai di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan dua hari paska erupsi Gunung Jaribaru, anak Gunung Rinjani, Bandara Ngurah Rai di Bali dan Selaparang di Lombok kembali di tutup.

Kepala Sub-Bidang Informasi Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko memastikan penutupan Bandara Ngurah Rai dan Selaparang Rabu (4/11) ditutup hingga Kamis (5/11) pukul 08.00 Wita.

Itu melanjutkan penutupan bandara Selasa (3/11) kemarin, dan akan dievaluasi kembali besok pagi. "Penutupan terkait area sebaran debu vulkanis dengan ketinggian FL 200, sekitar 6.000 meter," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/11).

Visualisasi di kawasan Gunung Jaribaru, cuaca cerah, angin bertiup dari timur. Asap kawah putih tebal di ketinggian 700 meter di atas Gunung Barujari. Gempa letusan masih terus terekam, dan potensi letusan ke depan masih tinggi.

"Abu vulkanik dari letusan Gunung Barujari sangat halus sehingga dapat tersebar jauh dan tergantung kecepatan dan arah angin," terangnya.

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, status Gunung Jaribaru anak gunung Rinjani, pada Level 2 Waspada. Pengunjung dan wisatawan masih dilarang untuk melakukan aktivitas di sekitar Kaldera Gunung Rinjani dan didalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Jaribaru. Masyarakat disekitar gunung diharapkan untuk tetap waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement