REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Operator Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, PT Angkasa Pura menutup sementara operasional bandara berdasarkan Notam A2468. Penutupan ini dikarenakan erupsi anak gunung Rinjani, Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat.
“Bandara ditutup malam ini sejak pukul 19.30 WITA hingga 23.30 WITA akibat terdampak erupsi anak Gunung Rinjani,” kata Humas PT Angkasa Pura Cabang Ngurah Rai, Sherly Yunita di Badung, Selasa (3/11).
Secara total, kata Sherly ada 11 penerbangan internasional yang dibatalkan, khususnya maskapai penerbangan Australia. Rinciannya adalah lima penerbangan maskapai Virgin Air dan enam penerbangan maskapai Jetstar.
Rute penerbangan yang dibatalkan tersebut antara lain Virgin Air VA 060 Denpasar - Perth, VA 062 Denpasar - Perth, VA 046 Denpasar - Brisbane, VA 054 Denpasar - Melborne, dan VA 064 Denpasar Melbourne.
Sejumlah penumpang, khususnya wisatawan mancanegara memutuskan bertahan di bandara untuk menunggu informasi selanjutnya. Keluarnya Notam berarti penerbangan domestik dan mancanegara resmi ditutup sementara.
“Kami baru saja menerima kabar bandara ditutup. Adik saya sedang dalam perjalanan penerbangan Singapura-Denpasar dan dijadwalkan mendarat pukul 20.50 WITA di Ngurah Rai,” kata seorang warga Denpasar, Rifki Muhamad Bogara.
Operator Bandara Ngurah Rai mengumumkan pembatalan melalui layar monitor di terminal kedatangan dan terminal keberangkatan internasional. Di sana terpampang tulisan “cancel due to volcano.”
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara sebelumnya mengumumkan sempat terjadi letusan Gunung Barujari sebanyak tujuh kali sejak pukul 05.30 WITA. Letusan itu menimbulkan kolom asap setinggi 1.300 meter.
Asap dari letusan ini paling banyak mengarah ke barat dan utara. Abu vulkanik berdampak terhadap tujuh desa yang berada di bawahnya. Erupsi tersebut juga sempat menyebabkan gempa tremor pasca letusan. Status Gunung Barujari hingga saat ini masih ditetapkan Waspada level II.