REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Wilayah Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kembali dilanda kabut asap tipis pada Selasa (3/11) pagi, setelah sebelumnya sempat menghilang karena diguyur hujan.
"Kabut asap Selasa pagi ini kembali menyelimuti daerah ini, padahal kemarin sempat menghilang karena hujan," kata seorang warga Muara Teweh, Rahman di Muara Teweh.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan, kabut asap kembali menyelimuti wilayah ini, Senin (2/11) menghilang.
Jarak pandang permukaan pada Selasa pagi sekitar 500 meter, sedangkan Senin (2/11) kabut asap sempat menghilang karena hujan ringan yang relatif lama dengan jarak pandang sejauh 9 kilometer.
"Kabut asap pada Selasa pagi kembali muncul, namun matahari masih bisa bersinar menembus kabut asap," katanya.
Sementara titik panas yang terdeteksi melalui satelit Terra/Aqua (NASA) pada Selasa (3/11) sampai pukul 05.00 WIB ada dua titik panas yaitu di wilayah Kecamatan Lahei.
Sebelumnya pada Senin (2/11) sampai pukul 05.00 WIB titik panas yang dipantau satelit itu sebanyak 17 titik api di wilayah lima kecamatan yakni Kecamatan Lahei ada lima titik panas, Lahei Barat sebanyak delapan, Montallat ada dua serta Teweh Selatan dan Teweh Tengah masing-masing satu titik api.
"Meski titik panas berkurang, namun titik api kembali menyelimuti daerah ini," ujar Sunardi.