Senin 02 Nov 2015 21:22 WIB

Perombakan Direksi dan Komisaris BUMN Pariwisata Menuai Kritik

Sapta Nirwandar
Foto: Republika/Prayogi
Sapta Nirwandar

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Perombakan total dewan komisaris dan dewan direksi PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia menuai kritik.

“Sejak awal saya menegaskan bahwa direksi PT ITDC tidak perform (tidak berkinerja baik),” ujar mantan komisaris utama PT ITDC Sapta Nirwandar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/11). Sapta menegaskan, sebagai anggota dewan komisaris yang ditugasi pemerintah, ia sudah memberikan memberikan nasihat, termasuk teguran.

Ia menilai jajaran direksi dinilai gagal mengelola kawasan wisata di Mandalika, Lombok. Sapta mencontohkan, rencana pengembangan pariwisata Lombok itu selalu gagal dilakukan ground breaking.

Padahal, menurut dia,  terjadi overbudget  Laporan Rugi Laba untuk pos Beban Pengembangan Lombok dan Beban lain-lain, yaitu masing-masing sebesar 349 persen dan 174 persen dari nilai pada rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Puncaknya, lanjut dia, sekitar Maret lalu, pihaknya telah memberikan teguran tertulis bahwa direksi tidak perform. Menurut dia,  dewan komisaris memberikan peringatan keras agar direksi bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan ground breaking  Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok pada Desember 2015. Jika hal ini tidak dapat disiapkan hingga waktu tersebut, Dewan Direksi diminta untuk mengundurkan diri.

“Anehnya, yang terjadi justru pada pertengahan Oktober 2015 terjadi pergantian Dewan Direksi, dengan menyisakan satu direksi lama yang tidak perform,” papar mantan . Ia menilai pergantian merupakan hal biasa dan tak masalah bila dirinya dicopot. “Hanya jangan justru orang yang tak perform dipertahankan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement