Senin 02 Nov 2015 20:33 WIB

Mayjen Agus Surya Bakti Fokus Penumpasan Teroris

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Erik Purnama Putra
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti bersama istrinya, Bella Saphira.
Foto: TNI AD
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti bersama istrinya, Bella Saphira.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Disambut pawai kendaraan lapis baja, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti bersama istrinya Bella Saphira memasuki markas Kodam VII/Wirabuna, Senin (2/11). Pengganti Mayjen Bachtiar tersebut mulai berkantor usai menjalani proses serah terima jabatan (sertijab) Mabes TNI Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Sebuah kehormatan bagi saya. Bersama seluruh prajurit TNI yang ada di sini, saya siap membangun wilayah Sulawesi. Saya akan melanjutkan pendahulu saya Pak Bachtiar. Saya juga merasa bangga dan terkejut melihat prosesi penyambutan oleh prajurit Kodam VII/Wirabuana dengan meriah menggunakan adat Sulawesi," kata Agus.

Menurut Agus, sebagai mantan pejabat di Badan Nasioanl Penaggulangan Teroris dirinya sudah mengetahui bahwa Sulawesi, utamanya Poso merupakan daerah rawan terorisme. Meski selama ini sering dilakukan operasi penangkapan teroris oleh kepolisian dibantu TNI, namun aktivitas teror di sana selalu terdeteksi.

Bahkan Agus menilai permasalahan di kawasan Sulawesi khususnya Poso dan kawasan sekita, bukan hanya masalah terorisme, namun ada permasalahan lain di daerah tersebut. "Kita akan habis-habisan untuk menyelesaikan masalah terorisme. Ini sudah tekad kami untuk tidak mundur," papar mantan Danrem 152/Babullah tahun 2009 tersebut.

Tak hanya masalah terorisme, wilayah Kodam Wirabuana yang berbatasan langsung dengan dengan beberapa negara tetangga, menjadi perhatian utama Agus. Untuk itu, sebagai langkah antisipasi yang pertama pihaknya bersama pemerintah setempat akan lebih memperhatikan masyarakat di daerah tapal batas.

Mantan Pangdam VII/Wrb Mayjen TNI Bachtiar mengakui, Agus SB yang masih satu angkatan di Akmil 1984 merupakan orang yang tepat untuk mengantikan posisinya. Terlebih lagi sebagai jebolan Kopassus dan BNPT, mantan Wakil Aster KSAD tersebut dianggap bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Sulawesi.

"Beliau merupakan orang yang sangat disiplin dan pekerja keras, salah satu lulusan terbaik di angkatan saya. Kebehasilannya dalam beberapa operasi yang pernah dipimpin menjadi garansinya. Saya yakin beliau bisa menumpas permasalahan yang ada, utamanya masalah teror di wilayah Sulteng dan Sulsel," ungkap Bachtiar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement