Senin 02 Nov 2015 18:18 WIB

Sekjen DPR: Gedung Baru Fokus untuk Penambahan Ruang Kerja

Disain gedung baru DPR, ilustrasi
Disain gedung baru DPR, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPR RI, Winantuningtyastiti mengatakan rencana pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 740 miliar fokus pada penambahan ruangan untuk menunjang kinerja anggota dewan.

"Saya pribadi yang mendesak (penambahan) ruangan, saat ini delapan orang namun ukurannya hanya 18 meter (persegi, red)," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (2/11).

Dia mengatakan dalam UU nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD disebutkan bahwa minimal ruangan kerja anggota DPR adalah 117 meter persegi. Menurut dia, setiap ada tambahan staf anggota DPR ada tambahan ruangan seluas dua meter persegi. "Di dalam UU MD3 disebutkan minimal 117 meter (persegi)," ujarnya.

Dia menjelaskan, gedung DPR sudah dua kali terkena gempa dan mengalami keretakan di beberapa bagian dan "disuntik' oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Win mengatakan dirinya tidak ingin metode suntik di bagian gedung yang retak dilakukan kembali karena menyangkut keselamatan dan keamanan anggota DPR.

"Saya tanggung jawab sekali dengan keselamatan dan keamanan anggota dewan yang bertugas di sana," katanya. Namun Win belum bisa memastikan kapan dan di mana pembangunan gedung akan dilakukan karena masih menunggu hasil pemenang sayembara arsitektur.

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit membenarkan adanya anggaran tambahan sebesar Rp 740 miliar untuk pembangunan gedung DPR RI dalam RAPBN 2016. Dia mengatakan dimasukkannya anggaran pembangunan gedung baru karena kebutuhan yang mendesak.

Hal itu menurut dia karena banyaknya jumlah orang yang hadir setiap hari ke DPR tidak sebanding dengan kapasitas gedung yang ada.

Selain gedung baru yang dibangun untuk ruang kerja anggota, DPR juga merencanakan enam proyek lainnya, yakni museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR. Proyek ini dianggarkan secara multiyears atau tahun jamak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement