Senin 02 Nov 2015 12:36 WIB

Hujan Buatan Diintensifkan

Hujan Buatan
Foto: BPPT
Hujan Buatan

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Sumatera Selatan pada November 2015 mengintensifkan penerapan teknologi modifikasi cuaca berupa hujan buatan untuk mengoptimalkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

"Jumlah titik panas saat ini berhasil diminimalkan oleh tim gabungan yang melakukan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui darat dan udara, untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah titik panas dan kembali menebalnya kabut asap selain tetap menjalankan operasi pemadaman yang telah berjalan selama ini juga diintensifkan melakukan hujan buatan," kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap Sumatera Selatan Yulizar Dinoto, Senin (2/11).

Dia menjelaskan kegiatan hujan buatan didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Untuk melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC), saat ini menggunakan pesawat jenis Hercules milik TNI AU yang memiliki kemampuan menebar garam yang lebih besar dari pesawat jenis Cassa yang digunakan sebelumnya.

Menurut dia, operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan terutama pada lahan gambut di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang cukup luas dan sulit dijangkau, bisa lebih efektif dan cepat jika bisa diupayakan hujan buatan.

Untuk melakukan hujan buatan, pihaknya terus melakukan pemantauan cuaca dan jika terdapat awam cumulonimbus yang bisa memicu terjadinya hujan, tim akan terbang menggunakan pesawat yang dapat melakukan TMC.

Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama menjelaskan bahwa peluang keberhasilan melakukan hujan buatan pada November 2015 cukup besar.

"Hujan buatan yang sebelumnya sulit dilakukan Tim Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel untuk mengatasi masalah kabut asap, kini peluangnya cukup besar karena mulai terdeteksi awan pembawa hujan cumulonimbus," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement