Senin 02 Nov 2015 12:01 WIB

Kebakaran Hutan, Tim SAR Evakuasi Ratusan Pendaki Gunung Merapi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah pendaki beristirahat setelah melakukan perjalanan turun gunung saat proses evakuasi pendaki gunung Merapi, di Pos New Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad  (1/11).
Foto: ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah pendaki beristirahat setelah melakukan perjalanan turun gunung saat proses evakuasi pendaki gunung Merapi, di Pos New Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Tim Search and Rescue  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (SAR BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengevakuasi pendaki dari puncak Gunung Merapi.

''Upaya ini terpaksa kami lakukan, agar musibah pendaki seperti di Gunung Lawu tak terjadi di sini,'' kata Komandan SAR BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo, Senin (2/11).

Berdasar catatan Pos Barameru, jumlah pendaki yang naik ke puncak 500 orang. Tercatat 300 orang sudah berhasil diminta turun. Sedang sekitar 200-an orang masih dalam upaya pencarian, agar segera turun dari gunung.

''Tim SAR dan relawan terus melakukan imbauan agar pendaki segera meninggalkan puncak Gunung Merapi,'' pintanya.

Yoyok, panggilan akrabnya, khawatir tentang nasib 200-an pendaki yang masih berada di puncak. Musibah yang menimpa pendaki saat mendaki Gunung Lawu, waktu lalu jangan sampai terjadi di Gunung Merapi.

Evakuasi terhadap pendaki akan terus dilakukan. Hal ini mengingat kobaran api yang membakar puncak Gunung Merapi terus membesar. ''Kalau kebakaran hutan terus meluas, bisa membahayakan pendaki terjebak kobaran api,'' tambahnya.

Untuk melakukan evakuasi pendaki yang masih berada diatas, Tim SAR dan relawan mengerahkan ratusan personil, berikut satu unit mobil ambulance. Selain itu, sejumlah relawan juga mulai berdatangan ke New Selo untuk membantu evakuasi pendaki dan pemadaman api.

''Kita upayakan seluruh pendaki sudah turun semua.''

Philipus (23 tahun) pendaki asal Ambarawa, Kabupaten Semarang, mengaku takut setelah melihat titik api mendekat ke arah Pos 1. Dia bersama rombongan mendirikan tenda di sana. Mereka beruntung ada petugas datang, dan meminta pendaki untuk segera turun.

Menurut Philipus, masih banyak pendaki yang berada diatas. Sebagian mereka sudah turun. Namun, ada sebagian lain belum turun. Mereka belum menyadari ada kebakaran. Padahal, kobaran api sudah mendekat Pos 1.

Seperti diketahui, setelah Gunung Merbabu dan Gunung Lawu terbakar, kini giliran Gunung Merapi mengalami bencana serupa. Titik api diketahui pertama kali di kawasan Hutan Lindung Gunung Merapi di Desa Sepi, Selo, Ahad (1/11) pagi.

Menurut Yoyok, kobaran api pertama kali muncul di tebing. Kemudian terus membesar. Membesarnya api diduga karena terpaan angin kencang. Diketahui api terus membesar setelah membakar daun dan ranting pohon pinus. Api terus merembet hingga ke jalur pendakian di Pos 1 Selo.

Upaya pemadaman saat ini sedang dilakukan. Selain BPBD, pihaknya juga dibantu relawan dan petugas. Belum diketahui luasan lahan yang terbakar saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement