REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah kota (Pemkot) Makassar mendapatkan banyak keluhan dari orang tua siswa terkait pungutan liar (pungi). Pungli ini bukan terjadi di hampir seluruh tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Dari laporan ini, Pemkot Makassar tengah fokus melakukan pemeriksaan terhadap tujuh kepala sekolah (Kepsek) yang diduga menjalanan pungli di sekolahnya.
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya memang mendapatkan banyak laporan bahwa ada sekolah yang sering menarik sejumlah uang untuk keperluan yang tidak diketahui. Bahkan laporan itu pun masuk langsung ke handphone pribadi dirinya melalui pesan singkat.
"Sekarang saya dan perangkat dinas lain sedang menyelidiki tujuh kepala sekolah yang melakukan pungli cukup sering dan besar kepada para siswanya," ujar Ramdhan Pomanto, Ahad (1/11). Namun Danny, sapaan akrabanya, enggan menyebut Kepsek mana saja yang tengah dia periksa. Tapi ketujuh Kepsek ini terdiri dari SD, SMP dan SMA.
Selain ketujuh sekolah yang terus dilakukan pemeriksaan, Danny juga telah mendapatkan masukan dari Ombudsman Sulsel atas laporan yang mereka terima. Dari laporan terhadap Ombudsman, ternyata cukup banyak sekolah yang aktif menarik sejumlah uang dari muridnya.
Meski mendapat banyak informasi miring, Danny menyebut tidak bisa langsung menindak setiap kepala sekolah melakukan pungli.
Pasalnya sering pengumpulan uang ini dilakukan oleh organisasi siswa intra sekolah (OSIS), tanpa diketahui Kepsek. Hasilnya orang tua yang merasa anaknya meminta uang mengatakan bahwa uang yang diminta merupakan perintah kepala sekolah.
"Ada juga siswa yang minta uang ke orang tua karena OSIS akan mengadakam acara musik atau sebagainya. Ini bukan disebut pungli karena buka untuk memperkaya sekolah atau perorangan," kata Danny.
Seiring dengan memperbaiki mutu kepala sekolah, Pemkot Makassar saat ini tengah melakukan pemantauan terhadap calon-calon yang cocok untuk duduk sebagai Kepsek mulai dari SD hingga SMA. Selain itu Danny bersama pemangku kebijakan lain serta tokoh-tokoh pendidikan tengah menyiapkan sistem pelelangan agar lebih sempurna sesuai dengan visi dan misi Pemkot Makassar. Mengalami sedikit kemunduran waktu, lelang Kepsek ini kemungkinan besar akan dilakukan pada Desember.