REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia Sonny Harry B Harmadi memaparkan, ketahanan nasional terwujud dari dua hal, yakni kesejahteraan dan keamanan. Sehingga, untuk mendorong para pemuda agar lebih mencintai tanah airnya, harus dipikirkan pula bagaimana cara membuat kehidupan mereka lebih sejahtera.
"Bukan berarti kalau mereka tidak sejahtera tidak cinta tanah air. Tapi, sejahtera menjadi prasyarat awal supaya orang bisa berpikir lebih lanjut. Kalau mereka belum bisa mengurusi dirinya sendiri bagaimana mau mengurusi orang lain," kata dia di Cikini, Jakarta, Ahad (1/11).
Sonny menjelaskan, jika kesejahteraan tersebut tidak terpenuhi, akan berdampak pada keamanan. Sehingga, ketahanan negara akan sangat lemah akibat keamanan tidak terjadi karena kesejahteraan yang tidak terpenuhi.
Sonny menambahkan, jumlah pemuda di Indonesia yang mencapai 65 juta jiwa sebenarnya bisa menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan tersebut. Terlebih, jika rancangan konsep bela negara yang dirancang Menteri Pertahanan, tepat dan disesuaikan dengan pendidikan para pemuda.
Akan tetapi, jumlah usia produktif yang besar tersebut bisa saja menimbulkan kekacauan apabila tidak terkelola dengan baik. "Usia produktif yang besar di Afrika Utara dan Timur Tengah Contohnya, itu mengalami pergolakan politik berawal dari jumlah usia produktif yang sungguh besar tetapi tidak terkelola dengan baik," tambah Sonny.