Sabtu 31 Oct 2015 21:22 WIB

Teten Masduki Apresiasi Rumah Perlindungan di Pedesaan

Red: Ilham
Kepala Staf Keresidenan Teten Masduki.
Foto: Setkab
Kepala Staf Keresidenan Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengapresiasi rumah perlindungan untuk masyarakat yang terdampak kabut asap, didirikan secara swadaya oleh masyarakat di Desa Sungai Bungur, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

"Saat kunjungannya Jumat (30/10), Pak Teten mengapresiasi rumah perlindungan swadaya masyarakat dalam mengurangi dampak kabut asap sejak tiga bulan lamanya," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi, Musri Nauli di Jambi, Sabtu (16).

Musri mengatakan, rumah perlindungan yang dibangun masyarakat Desa Sungai Bungur tersebut untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.

"Rumah perlindungan digunakan pada pagi hingga sore hari. Sehari-hari rumah perlindungan digunakan anak-anak untuk bersenda gurau," kata Musri.

Dikatakan Musri, kunjungan Kepala Staf Kepresidenan tersebut memang tidak diagendakan secara khusus, hal itu guna memastikan ada penanganan korban bencana kabut asap di daerah yang jauh dari luar jangkauan.

"Di lokasi Desa Sungai Bungur itu dikelilingi oleh empat perusahaan dan satu Tahura yang terbakar, dan daerah itu luput penanganan dari pemerintah daerah setempat," kata Musri.

Dalam kesempatan kemarin, kata Musri, masyarakat Desa Sungai Bungur juga menyampaikan keluhannya kepada Kepala Staf Kepresidenan karena tidak ada sama sekali dukungan dari pemerintah daerah terhadap fasilitas kesehatan.

Padahal desa yang jumlah penduduknya mencapai 512 kepala keluarga itu sangat terdampak terhadap bencana asap karena disekilingnya terdapat perusahaan PT BBS, PT BEP, PT WSI dan PT PDI yang wilayah konsensinya berada di lahan gambut dan terbakar.

Selain itu, katanya, Teten berjanji akan meneruskan kepada Menteri Kesehatan untuk membantu memberikan dukungan fasilitas kesehatan untuk warga setempat. "Pak Teten juga akan menyampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menata areal gambut di daerah itu. Pak Teten juga akan berbicara kepada Menteri Agraria/Tata Ruang untuk mempertimbangkan memberikan tanah kepada masyarakat," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement