Sabtu 31 Oct 2015 08:46 WIB

PKS Berambisi Jadi ‬the Ruling Party

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Mohammad Sohibul Iman - Presiden PKS
Foto: Republika/ Wihdan
Mohammad Sohibul Iman - Presiden PKS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan, partainya memiliki visi mulia sebagai kontributor peradaban. Visi ini merupakan level peran PKS terhadap negara di tingkat regional maupun internasional.

"Tentu idealnya kami bagian dari pengelola, the governing party, the ruling party. Tapi, walaupun tidak begitu, kami tetap berperan, tetap bersama negara," terang Iman, Jumat (30/10).

Sebagai salah satu visi PKS menjadi partai yang berkuasa atau dominan tadi, cita-cita sebagai kontributor peradaban telah diturunkan ke dalam beberapa amanat yang sudah diputuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 PKS beberapa waktu lalu.

"PKS sebagai kontributor peradaban. Kami ingin berperan di tingkat regional maupun tingkat dunia di berbagai bidang ekonomi, bidang sosial, menciptakan perdamaian dunia, menciptakan kerjasama-kerjasama," katanya

Visi kontributor peradaban adalah penafsiran PKS terhadap cita-cita mulia para pendiri bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Cita-cita itu berbunyi, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

"Meningkatnya peran partai dalam pengembangan kerjasama internasional dalam rangka kemajuan dan perdamaian di kawasan, untuk memperkokoh posisi Indonesia," katanya.

Visi kontributor peradaban ini meniscayakan PKS sebagai partai yang menyelenggarakan negara dan pemerintahan. Oleh karena itu, memenangkan pemilu yang akan datang menjadi salah satu jalan untuk mewujudkan visi tersebut.

"Melalui Mukernas ke-4 PKS nanti ini, Amanat Munas itu akan diturunkan ke dalam sejumlah program strategis PKS selama lima tahun ke depan dan seterusnya," ujar  Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement