Jumat 30 Oct 2015 23:51 WIB

BNPB: Satu Hotspot Terdeteksi di Lampung

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa satelit Terra & Aqua mendeteksi adanya satu titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera yakni di Provinsi Lampung.

"Terdeteksi satu hotspot di wilayah Sumatera yakni di Lampung berdasarkan pantauan satelit Terra & Aqua pada Jumat pukul 16.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat (30/10) malam.

Dia menjelaskan, indeks kualitas udara di Sumatera juga terus membaik dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Indeks kualitas udara Sumatera terus membaik, contohnya di Pekanbaru terpantau sedang, Jambi 87.15 sedang dan Palembang 162.57 tidak sehat.

Sebelumnya, kata dia, indeks kualitas di sejumlah wilayah yang terpapar asap di Sumatera adalah di level tidak sehat hingga berbahaya.

Hujan yang mengguyur Sumatera dalam beberapa hari terakhir, kata dia, telah menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik di wilayah-wilayah yang terpapar asap.

Dia juga menjelaskan, jumlah titik api atau hotspot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga berkurang.

Pihaknya berharap, kondisi demikian terus berlangsung di wilayah-wilayah yang terpapar kabut asap. "Kita berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat," katanya.

Laporan mengenai perkembangan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tambah dia, telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. "BNPB sudah melaporkan setiap perkembangan terbaru terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap kepada presiden," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement