REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Polisi dari Polres Jembrana, Bali, dan Polsek Mendoyo, mengerahkan mobil "water canon" untuk membantu krisis air bersih di Desa Yehembang.
"Mobil water canon ini merupakan BKO dari Polda Bali, dan mampu menampung 6.500 liter air. Bantuan air bersih kami berikan, setelah Babinkamtibmas setempat memberikan informasi, kalau warga kesulitan air," kata Wakapolres Jembrana Komisaris Anak Agung Rai Laba, yang memantau distribusi air bersih ini di Dusun Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jumat (30/10).
Menurutnya, kendaraan 'water canon' tersebut ditempatkan di Kabupaten Jembrana selama Pilkada, sementara bantuan air bersih ini merupakan tugas Satuan Sabhara yang juga berperan sebagai Satgas Bencana.
Karena sudah tiga bulan terakhir kesulitan air bersih, warga antusias mengantri untuk mengambil air bersih yang dibawa mobil tersebut.
Kepala Dusun Kaleran I Ketut Merdana mengatakan, untuk mendapatkan air, warga terpaksa mengambil di sungai yang berjarak sekitar lima kilometer, atau membeli air seharga Rp 250 ribu setiap tangki mobil.
"Air dari PDAM sudah lama macet. Bagi warga yang mampu, mereka membeli air bersih Rp 250 ribu untuk satu mobil tangki. Bagi yang tidak mampu, terpaksa mengambil di sungai yang jaraknya cukup jauh, itu pun hanya bisa satu atau dua jerigen," katanya.
Menurutnya, hampir setiap musim kemarau, ratusan keluarga di dusunnya kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumur kering serta pasokan dari PDAM macet.
Ia mengungkapkan, tahun sebelumnya, ada bantuan dari pemerintah yang memasok air bersih menggunakan mobil tangki, dan ditampung di kolam-kolam buatan sebelum didistribusikan kepada warga.
"Tapi sekarang suplai air bersih itu tidak ada lagi, katanya karena dulu pembagian tidak merata. Desa memang membuatkan sumur bor, tapi jaraknya hampir tujuh kilometer dari sini," ujarnya