Jumat 30 Oct 2015 22:16 WIB

Perang Yel Warnai Debat Pilkada Surabaya

Rep: Andi Nurroni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wali kota Surabaya periode 2010-2015 Tri Rismaharini.
Foto: Antara
Wali kota Surabaya periode 2010-2015 Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemilihan wali kota Surabaya memasuki babak debat terbuka, Jumat (30/10) malam. Tak hanya pasangan calon yang beradu visi-misi di atas panggung, para pendukung kedua kubu pun terlibat perang yel yang membuat semarak arena debat.

Semenjak acara belum dimulai, pendukung pasangan Risma-Whisnu telah  memanaskan ruangan dengan lagu "Salam Dua Jari". Lagu tersebut diadaptasi dari nyanyian pendukung Jokowi-JK semasa bertarung dalam pilpres lalu.

"Salam dua jari, Risma-Whisnu sudah terbukti!" Begitu lagu yang diteriakan berulang-ulang oleh para pendukung pasangan nomor urut dua yang serempak menggunakan atribut serba merah.

Tak mau kalah, pendukung pasangan Rasiyo-Lucy pun mengeluarkan yel-yel mereka. Barisan massa berseragam putih-hijau ini menggubah larik lagu "Iwak Peyek" menjadi yel mereka.

"Rasiyo-Lucy, Rasiyo-Lucy, sing nomer siji (yang nomer satu). Rasiyo-Lucy, Rasiyo-Lucy, sing pasti dadi (yang pasti jadi)." begitu mereka kompak bernyanyi.

Memasuki acara debat, kedua belah pendukung masih terlibat saling lontar celetukan. Alhasil, jurnalis Rosiana Silalahi yang berindak sebai moderator pun menegur dengan keras para pendukung kedua pasangan calon.

Rosi bahkan meminta Ketua KPU memerintahkan aparat kepolisian untuk mengeluarkan pendukung yang bertindak tidak tertib. Di ruangan, masing-masing pasnagan calon diberi kesempatan menghadirkan 50 orang pendukungnya.

Selain pendukung, debat juga dihadiri sejumlah pihak, mulai dari akademisi, LSM, Ormas, hingga perangkat penyelenggara pemilu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement