Sabtu 31 Oct 2015 00:42 WIB

Serunya Mendengar Kisah Pertempuran Heroik dari Para Veteran

Rep: Andi Nurroni/ Red: Andi Nur Aminah
 Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berfoto bersama. (Republika/Agung Supriyanto)
Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) berfoto bersama. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,

SURABAYA -- Pelajar Surabaya, mendapatkan kesempatan berharga dan langka karena bisa mendengar langsung kisah pertempuran heroik dari para veteran. Para pelajar ini mendapat kesempatan emas tersebut di ajang Sekolah Kebangsaan yang kembali digelar menyambut Hari Pahlawan.

Salah seorang veteran yang tampil menceritakan kisah heroiknya adalah Purnawirawan Kapten Supardi dari Legiun Veteran Repulik Indonesia (LVRI). Dia menceritakan kisah pertempuran heroik di Jembatan Merah. Dengan berapi-api, ia mengisahkan bagaimana pucuk pimpinan tentara sekutu, Brigadir Jenderal Mallaby tewas, hingga membuat pasukan sekutu mengalami kejatuhan moral.

Serunya cerita Kapten Supriadi, yang merupakan saksi sejarah, telah memancing antusiasime para pelajar yang menyimak dengan saksama. Pertanyaan-pertanyaan para siswa ini sebagian sangat polos.

Putri Fifiana Kusuma Ningrum, siswa SMPN 5, misalnya, menanyakan bagaimana cara pahlawan yang meninggal, namun tidak diketahui identitasnya lalu dikebumikan. Supardi pun menjelaskan, jika pahlawan yang meninggal tak memiliki identitias, maka akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa dan 10 November di Jalan Mayjen Sungkono.

“Jika kalian datang ke TMP Kusuma Bangsa, maka pada bagian belakang makam, ada zona yang berisikan makam pahlawan tanpa identitas. Tak hanya pahlawan, tentara sekutu yang tidak diketahui identitasnya juga dimakamkan dengan cara yang manusiawi di TMP Moro Krembangan,” ujar Supardi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, Wiwiek Widayati menuturkan, tujuan utama sekolah kebangsaan adalah memberikan pemahaman kepada pelajar surabaya akan pentingnya nilai perjuangan.  “Surabaya adalah satu-satunya kota yang memiliki predikat sebagai kota pahlawan di Indonesia. Oleh karena itu, nilai luhur perjuangan harus ditekankan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk para pelajar,” imbuhnya.

Selain sekolah kebangsaan, Pemerintah Kota Surabaya juga memiliki banyak program terkait Hari Pahlawan. Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) mengajak para pelajar untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah.

“Dispendik yang menentukan jadwal pelajar maupun sekolah mana yang mengikuti program secara bergilirian. Seperti pada Rabu (28/10) lalu, heroic track mengunjungi Balai Kota, TMP Kusuma Bangsa, Gedung Nasional Indonesia, Tugu Pahlawan, dan Rumah HOS Tjokroaminoto,” kata Wiwiek.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement