REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Provinsi Jambi pada hari Jumat (30/10) ini. Rencananya presiden dan ibu negara akan bertemu dengan masyarakat dari Suku Anak Dalam.
Berdasarkan informasi dari Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, silaturahmi antara Presiden Jokowi dengan masyarakat adat dari pedalaman Jambi tersebut akan digelar di Kabupaten Sorolangu. Namun demikian, mengenai waktu dan lokasi peninjauan sangat bergantung pada kondisi di lapangan.
Sebelumnya dikabarkan belasan suku Anak Dalam atau Kubu yang tinggal di pedalaman hutan Bukit 12 Provinsi Jambi kedapatan mengungsi ke Riau akibat kebakaran yang melanda hutan tempat mereka tinggal.
Upaya pengungsian yang dilakukan oleh sekitar 17 suku Adat Anak Dalam tersebut diketahui setelah mereka mengendarai tiga unit motor melewati jalanan protokol di Kota Pekanbaru, Minggu (18/10).
Anggota Satlantas Polresta Pekanbaru, Brigadir Kepala Polisi Dendi Syarif, mengungkapkan, dia sempat mengehentikan iringan kendaraan suku anak dalam saat melewati Pos Polisi di Jalan Jenderal Sudirman.
"Saat itu mereka tidak menggunakan helm. Satu sepeda motor ditumpangi enam hingga tujuh penumpang," katanya.
Namun, Kapolda Jambi, Brjgjen Lutfi Lubihanto justru mengatakan Suku Anak Dalam masih dalam kondisi aman dari kebakaran hutan. Meski mengaku sudah melakukan langkah antisipasi, Lutfi mengatakan bahwa evakuasi dirasa belum diperlukan.
"Tapi untuk saat ini kondisi warga suku anak dalam aman," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/10).
Suku Anak Dalam atau dikenal juga sebagai suku Kubu atau Orang Rimba, adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka mayoritas hidup di provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.
Mereka hidup secara nomaden di hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan yang menjadi tempat tinggal Suku Anak Dalam.