Jumat 30 Oct 2015 02:56 WIB

Pengurangan Risiko Bencana Upaya Bersama

Rep: C34/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: Antara/Nova Wahyudi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor  menggelar workshop penyusunan road map implementasi kerangka kerja untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Hotel Ashton, Bogor, Kamis (29/10).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan menyampaikan, kegiatan itu dipandang perlu untuk terus meningkatkan kemampuan daerah termasuk masyarakatnya dalam menangani bencana. Workshop tersebut menjadi langkah awal mewujudkan Bogor sebagai Kota Tangguh.

"Pembentukan Kota Tangguh merupakan program yang telah diikuti kota-kota di 181 negara dan merujuk pada dokumen Sendai Framework Disaster Risk Reduction (SFDRR) 2015-2030," tutur Ganjar.

Pengurangan risiko bencana, ungkapnya, adalah upaya bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Kerja sama masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya diharapkan dapat mewujudkan ketangguhan menghadapi bencana akibat degradasi lingkungan dan perubahan iklim.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat yang membuka workshop tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif BNPB dan BPBD dalam menggelar workshop. Perkembangan jumlah penduduk yang cukup signifikan dan sejumlah potensi bencana menjadi ancaman yang perlu disiasati.

Dalam kaitan itulah Ade melihat pentingnya penyelenggaraan workshop, karena pada pertemuan tersebut dapat dirumuskan upaya-upaya  meminimalisasi risiko bencana melalui edukasi ke  masyarakat.

"Sinergitas yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, regional dan bahkan global serta masyarakat, diharapkan bisa berdampak positif dalam pengelolaan bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement