Kamis 29 Oct 2015 23:53 WIB

Penjualan Beras Premium di DIY Meningkat

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Beras Premium RI - ilustrasi
Beras Premium RI - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Harga beras premium sepertinya sudah bergerak naik. Hal ini terlihat dari beras yang terjual dalam operasi beras premium yang dilakukan oleh Bulog Divre DIY di beberapa pasar di DIY semakin banyak yang terjual.

‘’Kemarin baru terjual sekitar 8 ton dan hari ini sudah terjual 57 ton. Operasi ini Padahal sudah sejak minggu lalu dan mulai tampak adanya meningkatnya  penjualan beras secara cepat baru hari ini,’’kata Kepala Bulog Divre DIY, Langgeng Wisnu Adi Nugroho pada Republika, Kamis (29/10). 

Bulog menjual beras premium yang broken 10 persen seharga Rp 9700 per kilogram, sedangkan beras premium yang broken 15 persen seharga Rp 9350 per kilogram.

Penjualan beras ini dengan sasaran pedagang di pasar karena dijual dengan kemasan karung Rp 50 kilogram. Saat ini penjualan beras premium oleh Bulog DIY baru dilakukan di Pasar Demangan, Pasar Lempuyangan dan Pasar Serangan. ‘’Nantinya akan ke beberapa pasar yang besar lainnya,’’ujarnya.

Menurut dia operasi beras premium ini masih terus dilakukan. Bahkan kemungkinan dua minggu ke depan akan semakin banyak beras premium yang tersebar karena sudah semakin jarang yang panen padi karena pengaruh El-Nino orang belum menanam padi lagi.  

"Yang masih panen hanya spot-spot tertentu yang menggunakan irigasi teknis, Di Bantul sudah tidak ada panen padi lagi, sedangkan masih ada panen padi hanya di Sleman dan Kulon Progo itu pun tidak banyak. Di Solo ke timur seperti Sragen dan Ngawi juga masih ada panen padi,’’ tuturnya. Stok beras premium di Bulog DIY sebanyak 5.850 ton.

Lebih lanjut dia mengungkapkan Bulog DIY sudah menyiapkan stok beras jika terjadi paceklik. Stok beras di Bulog DIY masih sekitar 21.959 ton dan diperkirakan masih cukup untuk operasi Raskin (beras untuk keluarga miskin) sampai Februari 2016 termasuk untuk operasi raskin ke-13 (pertengahan Oktober – akhir Oktober) dan operasi raskin ke-14 (pertengahan November-akhir November). Operasi raskin ke-13 dan ke-14 ini untuk mengantisipasi kekeringan.  

Namun, kata Langgeng, kalau ada  operasi pasar murni stok beras di Bulog DIY tidak bisa sampai Februari 2016. Karena untuk operasi pasar  murni menggunakan stok beras yang digunakan untuk raskin, jelas Langgeng.

Untuk operasi raskin se DIY per bulan sebanyak 4325 ton. Sampai sekarang juga belum ada permintaan untuk operasi pasar murni.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement