Kamis 29 Oct 2015 13:29 WIB

Empat Kecamatan di Yogya Rawan Peredaran Narkoba

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Narkoba
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Empat kecamatan di Kota Yogyakarta ditengarai cukup rawan terhadap pperedaran obat terlarang atau narkoba serta tindak kejahatan. Keempat kecamatan ini adalah Kecamatan Umbulharjo, Gondokusuman, Mergangsan dan Gedongtengen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY, Bambang Wiryanto mengatakan, berdasarkan data, pengungkapan kasus narkoba di empat kecamatan ini cenderung lebih tinggi dari kecamatan lainya.

"Empat kecamatan tersebut merupakan daerah dengan kerawanan tinggi lantaran memiliki area cukup luas dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Apalagi sebagian besar merupakan daerah perbatasan," ujarnya di sela pelatihan kemampuan komunikasi bagi kelompok masyarakat di Balai Kota Yogya, Rabu (28/10).

Menurutnya, keempat kecamatan ini juga banyak penduduk pendatang baik mahasisiwa maupun pekerja swasta.

Untuk meminimalisir peredaran narkoba sendiri kata dia, pihaknya terus  memperkuat keberadaan kampung bebas narkoba. Melalui kampung bebas narkoba, pihaknya mengembangkan relawan berbasis kampung untuk melakukan sosialisasi antinarkoba ke semua kelompok di kampung tersebut.

Langkah ini untuk mempersempit peredaran narkoba diperkampungan. Pasalnya, saat ini perkembangan peredaran narkoba mulai beralih.

"Jika beberapa tahun silam, peredaran narkoba kerap terjadi di lokasi pusat keramaian seperti diskotek, mall maupun kafe. Namun, berdasar pengungkapan, kini sudah berani merambah area perkampungan," katanya.

Di Yogyakarta sendiri jumlah kampung bebas narkoba sudah mencapai 33 kampung."Kampung bebas narkoba tidak boleh sekadar slogan. Tapi harus diimbangi keaktifan dari masyarakat agar benar-benar mampu menangkal narkoba masuk ke wilayahnya," ujarnya.

Melalui kampung-kampung tersebut, BNNP membagun jaringan dan melatih relawan. Melalui relawan ini warga diberikan sosialisasi terkait bahaya dan penyebaran narkoba. Warga juga diberikan pengetahuan tentang  gejala pengguna maupun ciri remaja yang berisiko tinggi menjadi pengguna narkoba.

Menurutnya, gejala dini pengguna narkoba bisa dilihat dari perilakunya. Antara lain susah diajak bicara, suka menyendiri, sering gelisah serta mudah tersinggung.

Terkait dengan jumlah pengguna, BNNP DIY mencatat ada potensi peningkatan. Dalam kurun 2011 hingga 2014 sebenarnya ada penurunan kasus. Pada 2011 tercatat 83.951 pengguna narkoba di DIY, dan 2014 ada 62.028 pengguna. Namun, jumlah pengguna yang tidak terdeteksi ditengarai masih cukup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement