REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jumlah titik panas di wilayah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) bergerak turun menjadi 104 titik. Lokasi penyebaran juga sudah lebih sedikit hanya terdeteksi di tiga kabupaten.
"Berdasarkan pemantauan melalui satelit, hari ini jumlah titik panas di Sumsel terdeteksi 104 titik yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir 102 titik, serta masing-masing satu titik di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama, di Palembang, Kamis (29/10).
Dia menjelaskan, jumlah titik panas di wilayah yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini mengalami penurunan drastis setelah sebelumnya pada 21 Oktober 2015 terdeteksi 530 titik yang tersebar di 16 kabupaten/kota.
"Jumlah titik panas yang terdeteksi di wilayah Sumsel pada Oktober 2015 ini berfluktuasi, beberapa hari jumlahnya meningkat dan hari berikutnya menurun drastis seperti yang terjadi sekarang ini," ujarnya.
Melihat jumlah titik panas masih terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan saat ini memfokuskan pemadaman pada lahan gambut yang terbakar di kabupaten tersebut.
Sementara untuk mencegah titik panas mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas serta memperparah bencana kabut asap yang melanda Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya sejak akhir Agustus 2015, masyarakat yang berada di daerah terdeteksi titik panas diimbau meningkatkan kewaspadaan.
Dengan kewaspadaan yang tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal, diharapkan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan cepat secara bersama-sama. "Sehingga tidak memperparah kabut asap yang telah mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat, serta transportasi umum terutama angkutan udara," kata Indra.