REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengatakan, Indonesia hingga saat ini masih menjadi target para pedofil dunia yang berkedok sebagai turis. Para pedofil ini mengincar negara-negara yang belum mempunyai sistem perlindungan anak yang kuat dan penegakkan hukumnya lemah pada kasus kekerasan terhadap anak.
Selain memberikan hukuman tegas seperi kebiri pada pedofil, terang Fahira, pemerintah baik pusat maupun daerah harus melakukan kampanye masif. "Kampanye ini untuk memberikan pemahaman, baik kepada orang tua maupun anak tentang modus para predator anak dalam menjebak korbannya," terangnya, Rabu, (28/10).
Pemerintah juga diminta proaktif mengumpulkan data-data pedofil warga negara asing karena biasanya negara-negara maju punya data warganya yang pernah terlibat pelecehan seksual kepada anak. Ini harus dilakukan agar mampu mencegah pedofil masuk ke Indonesia.
"Modus pedofil ini luar biasa. Mulai dari memberi uang, makanan, pakaian, dijadikan anak angkat, juga jadi pemberi dana untuk kegiatan olah raga anak-anak. Tidak hanya calon korban, orang tua, sampai warga setempat juga mereka beri bantuan," kata Fahira.
Bahkan, sampai ada EO yang memang sengaja mengarahkan para turis pedofil untuk masuk ke daerah-daerah terutama perkampungan untuk mencari calon korbannya. Masyarakat harus tahu modus-modus seperti ini.