REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan menyatakan dibutuhkan kerja sama yang aktif dari BMKG dan BPPT dalam membuat hujan buatan di beberapa daerah yang api dan asapnya masih tergolong parah.
"Saat ini intesitas hujan mulai bagus, maka dibutuhkan kerja sama aktif dari BMKG dan BPPT untuk pantau ini apabila sudah ada awan langsung saja membuat hujan. Sebelum ini tidak bisa dilakukan karena tidak ada awan," kata Luhut seusai Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (28/10).
Menurutnya, apabila hujan buatan tersebut aktif dilakukan maka ia memperkirakan tiga sampai empat hari ke depan asap dan api akan berkurang.
"Namun, kalau sudah berkurang, kami tidak akan memberhentikan operasi water bombing karena untuk memadamkan lahan gambut yang sudah ada apinya hingga di bawah tanah," kata Luhut yang juga pernah menjabat Kepala Staf Kepresiden dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengatakan jangan berpolemik terlebih dahulu terkait rencana DPR RI membentuk panitia khusus (pansus) kabut asap.
"Tidak usah berpolemik dulu, kita bisa selesaikan, ini kan masalah kemanusian dan kami bisa mengajak teman-teman di DPR untuk melihat sendiri ke sana," katanya.