REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Sumatera Selatan terus berupaya melakukan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan untuk mempercepat pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah setempat.
"Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan terutama pada lahan gambut di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang cukup luas dan sulit dijangkau bisa lebih efektif dan cepat jika bisa diupayakan hujan buatan," kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Asap Sumatera Selatan Yulizar Dinoto, Rabu (28/10).
Dia menjelaskan, hujan buatan sangat diperlukan karena hujan alami yang diprediksi mulai turun pada Oktober 2015 belum juga ada tanda-tandanya karena pengaruh fenomena El Nino yang masih cukup kuat.
Untuk melakukan hujan buatan, pihaknya terus melakukan pemantauan cuaca. Jika terdapat awam cumulonimbus yang bisa memicu terjadinya hujan, tim akan terbang menggunakan pesawat yang dapat melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Dengan adanya hujan buatan, diharapkan dapat lebih maksimal kegiatan pemadaman titik panas.
"Kegiatan hujan buatan didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," ujarnya.