REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat, meminta konsep bela negara yang digulirkan oleh Menteri Pertahanan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu diperjelas.
"Pada prinsipnya saya mendukung program bela negara yang diusung, namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan mengenai bela negara itu. Bagaimana pelaksanaan teknis, detail kegiatan, dan lain-lain," kata Ketua KNPI Sumbar Defika Yufiandra, Rabu (28/10).
Ia juga berpendapat tujuan bela negara pun tak jelas. Setelah dari pulang dari pelatihan, para kader dituntut untuk mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Tetapi, konsep bela negara yang diusung pemerintah belum menyentuh secara detail tujuan akhir dari program tersebut.
"Tujuan akhirnya nanti untuk apa sepulangnya peserta mengikuti kegiatan bela negara. Tentunya perlu tahu aplikatif dari kegiatan ini. Jadi, pemerintah harus kembali menjelaskan secara rinci apa tujuan akhir, bagaimana bentuk kegiatan, bagaimana teknis pelaksanaan, bagaimana ketentuan turunan di tingkat daerah, serta bentuk pengaplikasian setelah mengikuti kegiatan bela negara. Masyarakat perlu tahu," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan program bela negara dibuka Kamis (22/10). Setelah dilakukannya pengunduran dari jadwal yang rencananya akan dibuka pada Senin (19/10).
Menurut Ryamizard, program bela negara merupakan bagian dari semangat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga dirasa cukup untuk dijadikan sebagai payung hukum bela negara.