Rabu 28 Oct 2015 09:30 WIB

Memadamkan Api dari Pesawat Dinilai Kurang Efektif

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Pengendara sepeda motor melaju di jalan yang diselimuti kabut asap di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (25/10) malam. Jarak pandang pada malam hari di kota itu turun hingga 250 meter akibat kabut asap.
Foto: Antara
Pengendara sepeda motor melaju di jalan yang diselimuti kabut asap di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (25/10) malam. Jarak pandang pada malam hari di kota itu turun hingga 250 meter akibat kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Memadamkan api kebakaran hutan dengan cara menyiramkan air dari pesawat dinilai kurang efektif. Hal tersebut justru malah akan menimbulkan masalah karena tidak tuntas pemadamannya. 

"Kalau memadamkan air dengan api dari pesawat malah tanggung. Api malah jadi asap," kata anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Darori Wonodipuro saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (27/10).

Cara yang lebih efektif, kata Darori, misalnya dengan memblokir kawasan lain yang belum terbakar. "Cara memblokirnya dengan disiram agar wilayah kebakarannya tidak meluas," ucapnya. 

Seandainya pun ingin memadamkan api lewat pesawat atau helikopter, maka membutuhkan banyak unit. Dai menyontohkan, Korea dan Jepang saja yang wilayah hutannya 10 persen dari Indonesia membutuhkan 40 hingga 50 unit. "Maka berapa pesawat yang dibutuhkan Indonesia  tinggal dikalikan saja," kata Darori. 

Jika pemerintah kesulitan mengadakan unit-unit tersebut, dia mengusulkan agar pemerintah mengimbau perusahaan untuk ramai-ramai menyewa helikopter. "Kalau ada 100 helikopter, saya rasa bisa padam, kalau hanya 10 atau 20 helikopter, akan sulit padamnya mengingat luasnya hutan Sumatra dan Kalimantan," kata Darori. 

Pemerintah jangan pasrah dan menyerahkan penyelesaian kebakaran hutan pada hujan. Pria yang pernah 10 tahun menjabat sebagai Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan ini mengatakan untuk memadamkan api ada taktiknya. 

Dia menyebutkan, untuk daerah datar, tekniknya bisa dibakar balik agar apinya bertemu di tengah dan nanti juga akan padam sendiri. Misalnya, apabila api datang dari timur, maka api dapat didatangkan dari arah berlawanan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement