REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Program Nasional Pemberdayaan Mandiri (PNPM) di Kabupaten Sleman sudah cukup berhasil dilaksanakan. Hal ini terbukti dengan berkurangnya angka kemiskinan di kabupaten setempat.
Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan pada 2014 tercatat jumlah keluarga miskin sebanyak 43.790 kepala keluarga. Angka ini turun dari 2013 sebesar 45.037 kepala keluarga. "Penurunan ini menjadi perwujudan hasil kerja pemerintah dalam program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman," katanya, Selasa (27/10).
Gatot mengemukakan berkurangnya jumlah keluarga miskin merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam suatu suatu daerah. Ia mengakui pengentasan kemiskinan secara menyeluruh bukanlah hal yang mudah.
Namun hal tersebut juga bukan sesuatu yang mustahil. Tentunya keberhasilan menurunkan angka kemiskinan dicapai melalui berbagai tahapan.
Menurut Gatot misi Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri adalah meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan penanggulangan kemiskinan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyukseskan misi tersebut yakni dengan mencanangkan program penanggulangan kemiskinan.
"Penyerahan Dana sosial PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Sleman," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada permulaan kegiatan PNPM, modal dana awal saat itu sebesar Rp 3 miliar. Lalu berkembang melalui unit-unit asset kelembagaan dan SDM, sehingga saat ini dana unit pengelola kegiatan (UPK) Kabupaten Sleman telah mencapai Rp.30,85 Milyar. Untuk asset kelembagaan masyarakat Sleman telah memiliki 4.033 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Sedangkan asset SDM sejumlah 1.175 relawan masyarakat terlatih. Asset lain berupa pendamping sejumlah 38 fasilitator pendamping masyarakat, serta delapan orang tenaga ahli pemberdayaan masyarakat. "Semoga kedepannya aset yang ada dapat terus berkembang dan bertambah, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman," kata Gatot.
Ia juga mengapresiasi pelaksanaan PNPM di beberapa kecamatan yang relatif berhasil, misalnya di Prambanan. Sejak diluncurkan pada 2005, dana PNPM Kecamatan Prambanan sekitar Rp 30 juta. Per September 2015 telah berkembang menjadi Rp 4,96 miliar dengan 212 kelompok dan 2.299 orang penerima manfaat.