REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana bergabungnya Indonesia dalam kesepakatan perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) dapat membantu memperluas pangsa pasar luar negeri. Selain itu, kerja sama TPP ini juga dinilai dapat meningkatkan daya saing.
"Tapi sekarang kita melihat ini untuk meningkatkan daya saing kita, memperluas pasar, supaya nanti jangan kita mendapat perlakuan yang berbeda dengan negara-negara yang ikut TPP," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/10).
Untuk diketahui, sebanyak 12 negara sudah mencapai kesepakatan bergabung dalam TPP pada Senin (5/10). Beberapa diantaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Singapura, Australia, dan Malaysia.
Meskipun sejumlah pengamat menilai bergabungnya Indonesia dalam kerjasama TPP belum memberikan keuntungan, namun pemerintah menilai sebaliknya. Kendati demikian, dengan bergabungnya Indonesia dalam kerjasama ini, Kalla mengakui terdapat sisi positif dan negatifnya.
"Bagaimana pun pasar Amerika dan Pasifik kan besar. Dan kita juga memang pasti ada positif dan negatifnya. Negatifnya nanti ada persaingan-persaingan di bidang agricultures, tapi kita juga bisa merambah pasar lebih luas," jelas Kalla.