REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Jabar mengklaim animo masyarakat menjadi TKI menurun. Sepanjang Januari sampai September tahun ini, yang mendaftar melalui jalur resmi hanya 250 warga. Padahal, tahun lalu mencapai 500 orang.
Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, Suntama mengatakan, penurunan animo ini sepertinya dampak dari masih berlakunya moratorium TKI ke Timur Tengah dan Malaysia. Sampai saat ini, Purwakarta masih belum menyabut kebijakan moratorium tersebut.
"Moratorium tersebut, karena dulu sering ada kasus TKI kita bermasalah di Timteng dan Malaysia," ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (27/10).
Meski demikian, sebenarnya sekarang ini peluang jadi TKI sangat tinggi. Seperti, negara-negara di Asia-Pasifik, salah satunya Hong Kong dan Taiwan, kebutuhan akan TKI-nya sangat tinggi. Terutama, di sektor informal.
Tetapi, dua negara itu memang sangat ketat aturannya. Meskipun banyak lowongan di sektor informal, mereka tak mau menerima TKI yang tidak terampil. Jadi, yang mereka terima itu minimal kemampuan bahasa negara tersebutnya sangat bagus.
Karena itu, calon TKI yang hendak berangkat ke Hong Kong dan Taiwan, benar-benar harus memunyai keterampilan sesuai standar mereka. Karena itu, Disnakertrans menyediakan lembaga kursus bagi mereka yang hendak bekerja di negara-negara Asia-Pasifik.