REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 19.860 keluarga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Mereka yang mengalami krisis air bersih merupakan warga yang bermukim di 43 desa.
"Hingga saat ini, sebanyak 19.860 keluarga yang tersebar di 43 desa dari 13 kecamatan mengalami krisis air bersih," kata Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara di Cilacap, Selasa (27/10).
Ia mengatakan bencana kekeringan kekeringan terparah melanda Kecamatan Kawunganten dan Patimuan. Di Kawunganten terdapat delapan desa dengan 4.421 keluarga yang mengalami krisis air bersih. Menurutnya, sumber air bersih maupun sumur-sumur di wilayah tersebut banyak yang telah mengering karena lama tidak ada hujan sedangkan di Patimuan terdapat tujuh desa dengan 4.441 keluarga yang terdampak kekeringan.
Kalaupun sumur-sumur warga masih ada airnya, kata Tri, tidak layak konsumsi karena telah terintrusi air laut. "Oleh karena itu, warga setempat mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD maupun instansi lainnya. Kadang mereka juga membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujarnya.
Bahkan, kata dia, warga yang mengalami krisis air bersih di Kecamatan Patimuan kadang memanfaatkan air keruh serta berbau untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Selain delapan desa di Kecamatan Kawunganten, kata dia, krisis air bersih juga dirasakan 2.820 keluarga dari empat desa di Kecamatan Bantarsari, 880 keluarga dari satu desa di Kecamatan Kesugihan, 1.824 keluarga dari lima desa di Kecamatan Gandrungmangu, 1.248 keluarga dari empat desa di Kecamatan Jeruklegi, 127 keluarga dari satu desa di Kecamatan Cipari.
Selanjutnya, 686 keluarga dari dua desa di Kecamatan Kampung Laut, 1.588 keluarga dari dua desa di Kecamatan Karangpucung, 881 keluarga dari empat desa di Kecamatan Kedungreja, 182 keluarga dari satu desa di Kecamatan Adipala, 481 keluarga dari satu desa di Kecamatan Wanareja, dan 271 keluarga dari satu desa di Kecamatan Cimanggu.
"Hingga hari Senin (26/10), kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 600 tangki untuk 19.860 keluarga dari 43 desa di 13 kecamatan tersebut. Sementara daerah rawan kekeringan hingga saat ini telah mencapai 90 desa di 16 kecamatan," katanya.