Selasa 27 Oct 2015 00:00 WIB
Kabut Asap

Ini Asal Muasal Kabut Asap di Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
 Masyarakat melakukan Shalat Istisqa di Alun-alun Kota Bandung, Ahad (23/10). Tidak hanya untuk Bandung, shalat minta hujan itu juga dikhususkan untuk daerah yang terkena musibah asap.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Masyarakat melakukan Shalat Istisqa di Alun-alun Kota Bandung, Ahad (23/10). Tidak hanya untuk Bandung, shalat minta hujan itu juga dikhususkan untuk daerah yang terkena musibah asap.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung menyatakan kabut asap yang menyelimuti Bandung beberapa hari lalu bukan karena asap kiriman kebakaran hutan di Sumatra atau Kalimantan.

"Bukan karena kabut asap kiriman tapi kabut asap biasa. Itu uap udara biasa," ujar peneliti BMKG Bandung Muhammad Iid, Senin (26/10).

Iid mengatakan, posisi wilayah Jabar berada di wilayah selatan. Sementara, posisi Kalimatan dan Sumatra berada di wilayah Tenggara. Arah angin tersebut, dari tenggara sehingga  Bandung tidak mungkin terimbas dari Sumatra dan Riau.

"Kecuali arah anginnya dari barat, mungkin saja terdampak (terkena) kabut asap," katanya.

Namun, kata Iid, BMKG pusat memprediksi saat ini ada semacam kondisi penjalaran udara di Samudera Hindia ke arah timur. Posisi di Jawa Barat sendiri, kondisi udaranya panas kering.

" Pada saat ini di Jawa sendiri relatif lebih dingin, Makin semakin tinggi makin dingin, tapi ini kebalikan di atas hangat di bawah dingin, seolah-oleh kabur," katanya.

Perlu diketahui, beberapa hari lalu, kabut tebal menyelimuti langit di kawasan Bandung. Akibatnya, sejumlah penerbangan di Bandara Husein Sastranegara tertunda.

Perwakilan Humas PT Angkasa Pura II Mabruri, membenarkan terpaksa menunda penerbangan lantaran jarak pandang pilot tidak ideal beberapa hari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement