REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zainal Abidin menyatakan daya tahan tubuh anak berbeda dibandingkan orang dewasa. Hal ini menyebabkan saat terkena dampak asap, tubuh mereka menjadi lebih rentan. “Saya istilahkan imunitas tubuh mereka masih belum sempurna. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah sempurna,” ujarnya saat dihubungi, Senin (26/10).
Anak-anak, ungkapnya, sebaiknya tetap tinggal di rumah saja. Sebab meskipun sudah memakai masker, potensi mereka menjadi korban tetaplah besar.
Zainal mengatakan, proteksi masker pada kesehatan sifatnya tidak 100 persen. Sebab ada partikel dari asap berbentuk kecil yang masih bisa menembus pori-pori masker.
“Lihat saja dari korban tewas akibat asap didominasi oleh anak-anak. Ini bukti kalau mereka rawan sekali menjadi korban dari bencana asap,” jelasnya.
Pihaknya saat ini mengapresiasi sikap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang membuat kebijakan meliburkan sekolah. Hal tersebut dirasa sudah tepat.
Perkembangan terakhir, seorang bayi bernama Salsabila Nadifa meninggal, Kamis (22/10) di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Anak dari pasangan Asmarani (23) dan Gusrizal (29) diduga meninggal akibat terpapar kabut asap.
Sebab sebelumnya korban sempat bermain di luar ruangan saat kabut asap melanda daerah tersebut. Lalu menunjukkan gejala sesak napas dan kejang kejang.