REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah hingga saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Berbagai upaya dan aksi terus dilakukan dalam upaya penanganan kabut asap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (26/10)
Pemerintah daerah, kata dia, telah membangun rumah singgah atau tempat evakuasi di gedung-gedung milik pemda. Selain itu, pemerintah juga tengah menyediakan KRI dan Kapal Pelni dalam rangka penanganan kabut asap.
"TNI AL mengalokasikan 11 KRI termasuk satu Kapal RS," katanya.
KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta, tambah dia, sudah berada di Banjarmasin. Sementara KRI Dr Suharso (kapal rumah sakit) akan melakukan upaya penanganan korban asap di Banjarmasin.
Dia menambahkan, pada saat ini sebaran kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus meluas. Bahkan Satelit Himawari mendeteksi kabut asap tipis yang menutup langit Jakarta.
Dia menjelaskan, partikel halus dari asap tipis ini melayang di atmosfer pada ketinggian berkisar 1.000 hingga 3.000 meter.
Dia menambahkan, seluruh personil gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan meskipun areal yang luas dan medan yang berat membuat operasi pemadaman semakin sulit.
"Operasi pemadaman melalui udara dan juga melalui darat terus dilakukan," katanya.
BNPB juga tetap mengimbau warga menggunakan masker mengingat kualitas udara yang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan.